PANDANGAN ISLAM TERHADAP LANSIA
A. Pendahuluan
Komunitas lansia adalah salah satu
masalah penting dalam masyakarat, di mana dari awal menjadi pengalaman bagi
negara-negara maju, dan akhir-akhir ini di negara-negara berkembang juga tampak
jelas. Di masa mendatang dimungkinkan semua negara dunia akan menghadapi
masalah tersebut.
Penuaan masyarakat dunia terjadi
akibat berbagai macam faktor, termasuk berkurangnya tingkat kelahiran, kemajuan
ilmu medis, naiknya tingkat kesehatan, dan pendidikan, yang pada akhirnya
meningkatkan harapan hidup di tingkat dunia. Hal ini sangat jelas dan alami
sejalan dengan transformasi masyarakat dan tidak dapat dihentikan, namun dapat
dikontrol dengan kebijakan yang benar.
Sebenarnya, penuaan masyarakat adalah
dampak positif dari kemajuan. Namun jika kita tidak siap untuk menghadapinya,
terutama di dunia yang semakin maju ini, hal itu akan menimbulkan berbagai
macam konsekuensi yang negatif dan masalah yang serius bagi ekonomi, sosial dan
kesehatan, di mana untuk menghadapinya diperlukan perubahan dalam struktur yang
berkaitan dengan hal tersebut.
B. Pengertian Lanjut usia (Lansia)
Kelompok lanjut usia
adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan
Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena
itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural
disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup
dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).
Penggolongan lansia
menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
a) Kelompok lansia dini
(55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia.
b) Kelompok lansia (65
tahun ke atas).
c) Kelompok lansia
resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
Menurut Hurlock
(2002) tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi usia lanjut dini
yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut
yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang.
Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua
atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) (Baltes, Smith&Staudinger,
Charness&Bosmann) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari
orang-orang dewasa lanjut yang lebih muda (Johnson&Perlin).
Menurut J.W. Santrock
(J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut
usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia.
Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang
yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang
masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia
adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada
umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya
ciri-ciri ketuaan.
Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan (middle
age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia
tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90
tahun.
C. Ciri-
Ciri Lanjut Usia ( Lansia )
Menurut Hurlock
(Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
- Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi
memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada
lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika
memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
- Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai
akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan
diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia.
Pendapat-pendapat klise iu seperti : lansia lebih senang mempertahankan
pendadapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.
- Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami
kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan
atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
- Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri
lansia menjadi buruk.
D.
Permasalahan Pada Lansia
1.
Permasalahn Umum
·
Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis
kemiskinan.
·
Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota
keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.
·
Lahirnya kelompok masyarakat industry.
·
Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga
profesional pelayanan lanjut usia.
·
Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia.
2.
Permasalahan Khusus
·
Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya
masalah baik fisik,mental maupun sosial.
·
Berkurangnya integrasi sosial usila.
·
Rendahnya produktifitas kerja lansia.
·
Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat.
·
Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada
tatanan masyarakat individualistik.
·
Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang
dapat mengganggu kesehatan fisik lansia.
E. Pengertian
Pandangan Islam
Islam adalah
nama agama yang lahir dari sebab turunnya wahyu ilahi kepada Nabi Muhammad saw,
yang kemudian difahami dan disebarkan oleh akal dan intuisi manusia. Islam
kemudian berkembang menjadi sebuah peradaban baru dengan struktur konseptualnya
yang kokoh dan universal. Perkembangan Islam keluar dari jazirah Arab merentasi
berbagai suku bangsa di dunia dengan tanpa mengalami perubahan pada
prinsip-prinsip dasarnya adalah diantara bukti bahwa Islam adalah agama untuk
seluruh ummat manusia.
Prinsip-prinsip
dasar Islam yang telah turun sempurna itulah sebenarnya yang menjadi titik
tolak perkembangan peradaban Islam dikemudian hari. Artinya Islam yang turun
membekali manusia seperangkat ritus peribadatan untuk beribadah kepadanya dan
pada saat yang sama juga mengajarkan pandangan-pandangan (view)
fundamental tentang Tuhan, kehidupan, manusia, alam semesta, iman, ilmu, amal,
akhlak dan lain sebagainya. Dengan bekal seperti itu Islam kemudian merupakan
agama (din) dan sekaligus peradaban (madaniyyah) yang memiliki
bangunan konsep (conceptual structure) yang disebut pandangan hidup (worldview).
Pandangan
hidup (worldview) memiliki peran sebagai cara pandang terhadap segala
sesuatu dan secara epistemologis dapat berfungsi sebagai framework dalam
mengkaji segala sesuatu. Dalam kaitannya dengan poin yang terakhir, makalah ini
akan mengupas pandangan hidup Islam (worldview Islam) sebagai sebuah
konsep dan framework Filsafat Islam. Hal ini penting dilakukan sebab Filsafat
Islam telah dipahami dengan menggunakan pandangan hidup dan framework Barat
seperti yang telah dilakukan oleh orientalis ataupun Islamolog-Islamolog yang
memiliki cara pandang sendiri terhadap Islam.
Jadi, Pandangan
islam adalah cara pandang suatu aspek dalam kehidupan yang berdasarkan Al-quran
dan haddis mengajarkan pandangan-pandangan (view) fundamental tentang
Tuhan, kehidupan, manusia, alam semesta, iman, ilmu, amal, akhlak dan lain
sebagainya agar dalam menjalankan kehidupan tidak menyimpang dari ajaran Agam
islam.
F. Pandangan
Islam Terhadap Lanjut Usia (Lansia)
Agama
Islam memandang masyarakat lansia dengan pandangan terhormat sebagaimana
perhatiannya terhadap generasi muda. Agama Islam memperlakukan dengan baik para
lansia dan mengajarkan metode supaya keberadaan mereka tidak dianggap sia-sia
dan tak bernilai oleh masyarakat.
Dukungan
terhadap para lansia dan penghormatan terhadap mereka adalah hal yang
ditekankan dalam Islam. Nabi Muhammad Saw bersabda, penghormatan terhadap para
lansia muslim adalah ketundukan kepada Tuhan. Beliau mengegaskan, berkah
dan kebaikan abadi bersama para lansia kalian.
Dalam
Islam, penuaan sebagai tanda dan simbol pengalaman dan ilmu. Para lansia
memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, khususnya, dari sisi bahwa mereka
adalah harta dari ilmu dan pengalaman, serta informasi dan pemikiran. Oleh
sebab itu, mereka harus dihormati, dicintai dan diperhatikan serta
pengalaman-pengalamannya harus dimanfaatkan. Nabi Muhammad Saw bersabda,
hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian dan cintai serta kasihilah
orang-orang yang lebih muda dari kalian.
Oleh
karena itu, pemerintah dan masyarakat berkewajiban memperhatikan kondisi para
lansia. Republik Islam Iran dengan memperhatikan perintah-perintah agama Islam
menilai lansia sebagai hal yang sangat penting, sehingga pemerintah Tehran
terus berupaya menyiapkan sistem yang menangani dan membantu para lansia di
negara ini dan mengucurkan berbagai bantuan, baik materi maupun moral kepada
mereka, supaya dapat hidup dengan layak, sehat dan bahagia. (IRIB
Indonesia/RA/NA).
Firman
Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra : 23-24
Artinya
:
Dan
tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah
berbuat baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau
kedua-duanya sampai usia lanjut dalam pemeliharaan, maka jangan sekali-sekali
engkau mengatakan kepada ke duanya perkataan “Ah” dan janganlah engkau
membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Dan
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah
“ wahai tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku diwaktu kecil”.
Oleh sebab itu Kebutuhan
para lanjut usia (Lansia) tidak hanya terbatas pada perawatan medis dan
kesehatan. Namun kebutuhan sosial dan ekonomi mereka seperti jaminan dan
hak-hak-hak pensiunan, serta kebutuhan mental seperti perhatian dan menjaga
martabat mereka sangat lebih diperlukan. Sehingga para lanjut usia selalu
berada dalam kesehatan fisik dan mentalnya dengan baik.
Bahagiakanlah orang tuamu walaupun sudah tua renta, karena kamu ada seperti sekarang ini karena perantaranya adalah beliau. Allah telah menitipkan anda kepada beliau berdua dan beliau telah melaksanakan amanah untuk memelihara dan mendidik anda dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan keikhlasan selama 50 tqhun. Semoa amal ibadah beliau diterima Allah sebagai amal jariyah amrilah kita semua menjadi anak yang sholeh/sholihah yang selalu mendoakan kepada orang tua kita. InshyaAllah
BalasHapusBahagiakanlah orang tua kalian. Anda bisa besar bisa Sukses lantaran orang tua kita. Kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihi kita diwaktu kecil. Jangan sia2kan mereka, jangan bentak mereka.
BalasHapus